Quantcast
Channel: NengBiker Parking Only
Viewing all articles
Browse latest Browse all 710

Waspada Modus Penipuan Aplikasi My Telkomsel Kartu Halo Bikin Tagihan Membengkak

$
0
0

Masih ramai postingan penipuan verification code gojek di sini, ditambah modus penipuan masih ingat suara saya, lagi-lagi dalam circle pertemanan ada yang kena modus baru. Kali ini modus penipunya membobol aplikasi my telkomsel dan membeli paket internet ke beberapa nomer dengan ‘persetujuan’ pemilik password. Jadi begini kronologis penipuan aplikasi my telkomsel yang menimpa teman saya beberapa hari lalu.

Di suatu siang yang gerah, teman saya memutuskan untuk diam di rumah. Sambil leyeh-leyeh dia mendapat telepon dari nomor +6282179431461 yang mengaku dari Grapari Letjen S Parman, Malang. Setelah berbasa-basi mengabarkan kalau si teman mendapat gratis fee pembayaran selama 3 bulan ke depan khusus pelanggan Halo lebih dari 5 tahun, si penelpon dengan ramah meminta password rahasia yang dikirim ke nomer Halo si teman.

Awalnya tidak ada kecurigaan karena sender SMSnya dari Tsel-apps. Kemudian dia disuruh mengecek SMS dari sender yang lainnya yang tidak disebutkan si penelpon dari mana. Isi SMSnya berbunyi:

Ini password RAHASIA Anda untuk login aplikasi. Telkomsel tidak pernah meminta password ini dan jangan berikan kepada siapapun. Waspada penipuan! Password: xxxx

Kasus Penipuan Aplikasi MyTelkomsel

SMS masuk sebanyak 5x. Setiap masuk, dibacakan passwordnya kepada si penelpon. Si teman kemudian mendapat beberapa SMS masuk yang bunyinya:

Paket Best Deal Internet 37GB Rp 160000 untuk 081xxxxxxxx telah berhasil diaktifkan.

Kasus Penipuan Aplikasi MyTelkomsel

Karena SMSnya beruntun masuk, si teman mulai curiga dan menanyakan kenapa ada nomor-nomor lain yang masuk ke nomornya. Sementara nomor Halonya sendiri tidak ada. Si penelpon bilang katanya prosedurnya memang seperti itu, dan nomor hpnya juga dikirim ke pengguna Halo yang lain.

Si teman pun mengatakan akan mengurus ke Grapari langsung saja. Telepon ditutup setelah si penelpon mengucapkan terima kasih selamat siang tanpa ada nada marah-marah sedikitpun.

Sampai ceritanya di situ saya mulai sadar kalau nomor kartu Halo teman saya jadi korban penipuan Tsel-apps aplikasi My Telkomsel seperti kasus penipuan Gojek Verification Code sebelumnya.

Si teman kemudian menelpon 188 untuk mengadukan kasusnya. Sayang CS Telkomsel menganggap kasus ini adalah kesalahan pelanggan karena Telkomsel tidak mengadakan program tersebut. Kalaupun ada, akan menghubungi pelanggan melalui nomor 188. Tagihan yang sudah dibuat karena mengisi paket data tersebut tidak bisa direfund. Pihak CS Telkomsel hanya minta maaf dan mendoakan sehat selalu.

Total tagihan yang diderita si teman karena dibobol si penelpon penipu sebesar 5×160.000-an. Karena dia sudah menyebutkan password yang diminta sebanyak 5x. Telkomsel tidak bisa merefund dari sistem karena pelanggan memberikan akses pembelian paket sharing ke 5 nomor pembobol tersebut. Lumayan, sekitar 800 ribu rupiah untuk paket data nomor orang lain, artinya sangat banyak karena bukan kita sendiri yang memakainya.

Sialnya, kasus ini ternyata sudah cukup banyak korbannya. Coba saja googling dengan keyword sejenis. Ada yang kena 10,9 juta rupiah, ada yang sekitar 1jutaan, dan ada juga nomor korban penipuan yang justru diblokir karena tidak melakukan pembayaran tagihan yang dilakukan penipu.

Apa mau dikata sih memang, kalau kita memberikan akses dengan password rahasia ke orang lain, jika dimanfaatkan untuk seperti ini, yang menanggung memang pemilik password sendiri. Mau apapun alasannya, ditipu dan sebagainya, pihak operator hanyalah pemilik lahan. Tidak bertanggung jawab pada aktivitas yang terjadi di atas lahannya dengan seijin penyewa, meskipun ada salah satu korban yang mengeluh kan Telkomsel mendapatkan profit dari penipuan tersebut kenapa tidak membantu pelanggannya yang ditipu.

Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kasus-kasus penipuan seperti PIN Gojek, Aplikasi My Telkomsel, atau suatu saat ada tren penipuan yang baru lagi?

Pertama, tanamkan dengan benar ke diri sendiri kalau password itu tidak untuk sharing dengan orang lain. Password email, sosmed, PIN atm, bahkan aplikasi-aplikasi yang menggunakan sistem pembayaran OTA. Simpan untuk diri sendiri.

Kedua, kurangi dengan gampang mengangkat nomor telepon tidak dikenal dan tidak ada di phone book. Sebaiknya biasakan diri juga untuk memperkenalkan diri ke nomor baru lewat SMS/WhatsApp/email kalau akan menelpon.

Ketiga, kurang-kurangi mudah percaya deh sama orang lain. Biasakan menanyakan dari mana, keperluannya apa, dan cross check dulu sebelum mengiyakan sesuatu. Dari operator telepon, dari asuransi, dari mana dari mana, biasakan cross check selalu.

Keempat, waspada. Pada semua hal.

Jaman kita hidup ini semua hal adalah celah penipuan. Apalagi kalau masuk dalam golongan native yang awam masalah teknologi yang paling mudah ditemukan celahnya agar data-data diperoleh penipuan. Peringatkan teman-teman serta keluarga terdekat yang memakai ponsel untuk mewaspadai kasus penipuan yang sama. Hati-hati ya teman-teman!


Viewing all articles
Browse latest Browse all 710

Trending Articles